Optimasi Kegiatan KKN PPM XXVII 2023: Inovasi Eco-enzyme Multifungsi dari Sampah Organik bersama KWT di Desa Lokasari, Universitas Udayana
Sumber dari sampah pada umumnya berkaitan erat dengan penggunaan tanah dan pembagian daerah untuk berbagai kegunaan. Sampah organik terdiri dari bahan-bahan yang berasal dari alam. Secara alami sampah organik mengalami pembusukan atau penguraian oleh mikroba atau jasad renik seperti bakteri, jamur dan sebagainya.
Eco-enzyme adalah ekstrak cairan yang dihasilkan dari fermentasi sisa sayuran dan buah-buahan dengan substrat gula merah atau molase. Prinsip proses pembuatan eco-enzyme sendiri sebenarnya mirip proses pembuatan kompos, namun ditambahkan air sebagai media pertumbuhan sehingga produk akhir yang diperoleh berupa cairan yang lebih disukai karena lebih mudah digunakan dan mempunyai banyak manfaat.
Manfaat eco-enzyme memiliki banyak manfaat seperti dapat digunakan sebagai growth factor tanaman, campuran deterjen pembersih lantai, pembersih sisa pestisida, pembersih kerak dan penurunan suhu radiator mobil. Pemanfaatan eco-enzyme ini dapat dipakai sebagai salah satu solusi mengurangi sampah rumah tangga terutama sampah organik yang komposisinya masih tinggi. Produk eco-enzyme bersifat aman, mudah terurai, dan tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan karena bebas dari bahan kimia. Bermacam-macam produk ramah lingkungan dapat dihasilkan dari pembuatan eco-enzyme.
Beberapa produk yang bisa dimanfaatkan kehidupan sehari-hari:
- (Minyak +air + sabun + eco-enzyme) sebagai pembersih saluran pipa air rumah tangga
- (Eco-enzym + air) sebagai hand sanitizer
- (Eco-enzyme + air) sebagai pel lantai
- (eco-enzym + air + sabun) sebagai cuci piring
Ampas Eco-Enzyme pasca panen bisa digunakan untuk:
- Membersihkan saluran kloset: diblender halus,dituang ke kloset pada malam hari
- Mengusir tikus: dikeringkan dan ditaruh di tempat di mana tikus suka berada
- Mengharumkan mobil: dikeringkan dan dimasukkan ke dalam tas kain kecil
- Pupuk tanaman organik
Cara membuat cairan serbaguna eco-enzyme sebagai berikut :
- Pilah-pilah sampah organik yang masih terlihat segar, tidak busuk, tidak keras, dan tidak terdapat belatung
- Ukur dan timbang bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan formula bahan yang yang telah ditentukan
- Masukkan air ke dalam tong.
- Masukkan gula jawa / gula aren / molase kemudian aduk hingga larut
- Masukkan sampah organik kemudian aduk hingga merata dan tutup wadah dengan rapat.
- Letakkan tong ke tempat yang tidak terkena sinar matahari dan terhindar dari tempat yang kotor serta berbau tajam.
- Fermentasi bahan dilakukan selama 3 bulan.
- Setelah fermentasi selesai, ambil cairan hasil fermentasi mengunakan saringan, kemudian sisihkan ampasnya untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik
- Simpan cairan fermetasi tersebut ke dalam botol kemasan plastik, kemudian tutup rapat botol